Pada posting sebelumnya sudah diceritakan tentang kekurangan dari 
Smartfren Andromax G2, dan sekarang giliran untuk menceritakan bagian lainnya dari 
Andromax G2, atau anggap saja ini hanya cerita sederhana tentang Pengalaman saya selama satu bulan kurang Menggunakan Smartfren Andromax G2, silahkan ikuti cerita dibawah ini.
Ketika pertama kali membuka kemasan, yang langsung diperiksa tentu saja 
handphone-nya, bagian depan warna putih, dan bagian belakang berwarna putih seperti mutiara, perpaduan dua intensitas warna tersebut membuat 
Andromax G2 terlihat mewah dan solid, sangat memuaskan dibanding 
harganya yang 
kurang dari 1jutaan, desainnya juga terlihat sederhana, ada bezel logam menghiasi sekelilingnya, tidak ada tulisan dan ciri apapun yang melambangkan produk 
smartfren dibagian depan, ternyata nama 
smartfren ada dibagian belakang, cocok untuk Anda yang tidak senang terlihat mereknya.
Lubang Port USB ada dibagian samping kanan hampir mendekati  bagian sudut 
handphone, sedangkan di Andromax G2 untuk tombol volume disimpan dibagian samping sebelah kiri, dan untuk tombol Power On-Off disimpan dibagian atas, tombol power ini nyaris rata dengan bezel logam yang terkadang kalau belum terbiasa harus diraba-raba dulu. Tombol power dan Volume ini terasa cukup nyaman dan empuk ketika digunakan, penutup bagian belakang yang berwarna putih mutiara dop memberikan kenyamanan ketika dalam genggaman tidak licin dan tidak mudah terlihat kotor, jika 
dibandingkan dengan 
Andromax i, 
Andromax i New, 
Andromax C dan 
Andromax C2, maka desain dan material yang digunakan oleh smartfren Andromax G2 terasa lebih ultra namun kokoh dan menurut perkiraan akan lebih minim terjadinya aus atau longgar karena diakibatkan oleh seringnya membongkar pasang cover belakang. 
Pada bagian belakang 
Andromax G2 ada nama lain yang ikut nimbrung dibawah nama smartfren, yaitu 
Haier, berbeda dengan yang terlihat di 
Smartfren Andromax G, yaitu Hisense. Entah apa arti dari dua nama yang berbeda tersebut, karena saya sendiri belum terpikir untuk menelusurinya, mungkin nanti, atau barangkali ada yang sudah tahu....silahkan share saja disini infonya...
Selanjutnya saya buka penutup belakang 
Andromax G2, pada bagian ini masih sama seperti 
handphone smartfren lainnya, dua slot untuk menyimpan dua sim Card 
GSM dan 
CDMA dan satu Slot kecil disampingnya untuk menyimpan Kartu Memory.
Smartfren Andromax G2 ini sudah di
Up Grade ke versi 
Android Kitkat v4.4, karena menurut spesifikasi yang tertera dibagian bawah box kemasan, disana tertulis 
Android 4.3 Jelly Bean, ini satu kemudahan jadi kita tidak perlu repot lagi untuk upgrade.
Berbeda dengan versi android pada 
Andromax G yang masih menggunakan Versi 4.1 Android Jelly Bean, Android Kitkat membuat sentuhan pada 
Andromax G2 menjadi lebih responsive dan smooth, warna dan detail graphis terlihat lebih tajam, dan konsumsi daya 
baterai lebih hemat dibanding Android Jelly Bean. Salah satu 
perbedaan Jelly Bean dengan 
Android Kitkat adalah pada fitur slider pop up, smartphone dengan 
Android Kitkat bisa memunculkan slider pop up notifikasi meskipun sedang menonton video atau membuka photo di gallery, bahkan ketika dalam mode zoom, sedangkan Android Jelly Bean belum bisa, kecuali dengan cara menghentikan dahulu aplikasi yang sedang berjalan.
Android kitkat juga menampilkan wallpaper yang terlihat lebih jernih dan cerah, lebih bervariasi.
Dibawah ini 
screenshot wallpaper dari 
Andromax G2.
Coba juga gunakan wallpaper dari TouchWiz
Fitur lainnya yang juga penting adalah 
Kamera. Untuk pengujian 
kualitas Kamera, 
Andromax G2 saya bawa ke pantai Pangandaran, sengaja saya pilih pangandaran, karena disana lebih terlihat perubahan nuansa alamnya terutama perubahan warna langit, selain itu objek disana sangat menantang untuk diabadikan. Waktu pemotretan pada sore hari sekitar jam 17.00 hingga tenggelamnya sang surya. Dibawah ini beberapa photo hasil jepretan dari 
Andromax G2.
maaf...ada anak kecil tiba-tiba nyelonong ikut nimbrung,...
ya udah sekalian aja saya libatkan...hehe lumayan untuk perbandingan
untuk foto ini saya coba kurangi intensitas cahayanya
Coba membuat shillouette dengan Andromax G2, 
hasil yang cukup memuaskan untuk ukuran kamera yang serba pas-pasan. Moment yang sama belum tentu akan saya dapatkan dengan mudah untuk kedua kalinya,... SubhanAllah...AllahuAkbar
Saya sangat suka dengan komposisi yang ditampilkan dalam foto ini
Khusus untuk Photo ini kita bisa menilai bagaimana jika kamera Smartfren Andromax G2 
untuk mengabadikan objek yang bergerak, persis yang diatas ini adalah hasil Photonya, 
tanpa pengaturan apapun ( maksudnya masih menggunakan setting default / pengaturan asli bawaannya).  
 Photo ini menjelaskan bagaimana jika 
kamera Andromax G2 mengabadikan objek 
dalam kondisi harus melawan cahaya matahari.
Sama seperti Photo sebelumnya, khusus untuk Photo ini kita bisa menilai 
bagaimana jika kamera Smartfren Andromax G2 untuk mengabadikan objek 
yang bergerak, persis yang diatas ini adalah hasil Photonya, tanpa pengaturan apapun 
( maksudnya masih menggunakan setting default / pengaturan asli bawaannya).  
lokasi yang dipilih untuk 
Uji Coba kamera Andromax G2 sama seperti yang saya lakukan untuk 
Andromax i beberapa tahun yang lalu.
Sepulang dari pangandaran, saya coba lagi dirumah, kebetulan ada tanaman yang bisa dijadikan objek sederhana, dan dalam hasil uji coba yang ditampilkan dibawah ini, Kita bisa melihat perbedaan ketika dilakukan switch fokus, artinya untuk pemotretan obyek yang komplek dengan jarak yang cukup, maka kita bisa melakukan pergantian titik fokus dengan cara menyentuh pada bagian objek yang dipilih, lebih kurang hasil photonya seperti dibawah ini. Perhatikan dengan seksama.
titik fokus dipilih untuk objek daun yang ada di bawah, perhatikan tingkat kontrasnya, 
objek daun dibagian atas terlihat blur. Cukup dengan mengetuk dua kali pada objek yang akan dipilih.
   kemudian titik fokus berpindah ke daun bagian atas, 
perhatikan tingkat kontrasnya, sekarang daun bagian atas terlihat lebih tajam dan kontras, 
caranya sama seperti yang dilakukan sebelumnya.
Selanjutnya berikut ini beberapa photo lainnya yang diambil dengan teknik yang sama.
Teknik pemotretan sederhana ini bisa kita coba juga untuk objek yang lain. Jika kita bisa mensiasatinya menurut saya 
hasil foto akan cukup memuaskan meskipun hanya menggunakan 
kamera Andromax G2 dengan spesifikasi standard, apabila Anda sudah terbiasa dengan cara tersebut tentunya akan lebih ciamik lagi hasilnya jika Anda menggunakan kamera DSLR.
Fitur lain yang cukup menghibur adalah dengan adanya equalizer dari 
Snapdragon Audio+, banyak pilihan mode genre music default, kita bisa coba satu persatu mulai dari Dance, Flat, Folk, Heavy Metal hingga Pop, atau bisa juga kita adjust secara manual, dan untuk mengaktifkan fungsi Bass dan Surround harus dibantu dengan mencolokkan headset/earphone terlebih dahulu.
Pengalaman menggunakan Smartfren 
Andromax G2 untuk fitur lainnya lebih kurang sama dengan fitur yang ada pada 
handphone Smartphone Android lainnya.
SPESIFIKASI:
KESIMPULAN: 
Secara keseluruhan, dengan harga yang ditawarkan mulai dari Rp.899.000,- hingga Rp.1.000.000,- jika dibandingkan dengan spesifikasi yang dimiliki Andromax G2, adalah sepadan dan seimbang. jauh lebih baik jika dibanding seri sebelumnya Andromax G dengan selisih harga hanya sedikit saja namun belum mendukung 
Android Kitkat dan ukuran layar lebih kecil dibanding Andromax G2 yang sudah mencapai 4,7inchi. Atau mungkin sekalin saja coba Andromax G2 Limited Edition, ada peningkatan 
spesifikasi dari G2 serta ukuran layar lebih luas 5.0 inchi, dan selisih harga sangat kompetitif. Fitur unik yang ditawarkan 
Andromax G2 
Limited Edition adalah Fitur transisi, banyak mode transisi yang bisa kita pilih disana.
Ada perbedaan kapasitas baterai untuk 
Andromax seri G, 1500mAh untuk Andromax G, 1750mAh untuk 
Andromax G2 dan 2000mAh untuk 
Smartfren Andromax G2 Limited Edition. Antara satu sama lain ada selisih 250mAh.
Kekurangan:
Seperti yang sudah diceritakan dalam artikel sebelumnya, kekurangannya adalah pada bagian Port USB yang mudah sekali longgar, sehingga sulit untuk melakukan pengisian ulang baterai, meskipun masalah ini bisa terselesaikan dengan meminjam alat charger lain, tapi solusi yang terbaik adalah pihak Smartfren harus segera meningkatkan kualitas produknya.
Masalah ini entah kebetulan atau memang semua 
Smartfren Andromax G2 punya kondisi seperti itu, tapi saya berharap semoga masalah tersebut hanya kebetulan saja dialami oleh produk yang saya beli. Semoga yang Anda beli dalam kondisi prima. 
Untuk Harga terbaru silahkan cek ke Toko >> Disini 
Smartfren Andromax G2
Oke bro...demikian cerita singkat tentang Pengalaman Menggunakan 
Smartfren Andromax G2, semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang kebetulan sedang memilih 
handphone smartphone Android sepesifikasi handal 
harga murah kurang dari satu juta rupiah. Terima Kasih.